JENIS - JENIS PENYAKIT PADA SAPI DAN CARA PENANGGULANGANNYA
Sapi adalah
salah satu komoditi peternakan yang menjadi andalan sumber protein hewani
berupa daging maupun susu yang cukup familiar di masyarakat. Dalam
pemeliharaan ternak sapi, salah satu penghambat yang sering dihadapi adalah
penyakit. Bahkan tidak jarang peternak mengalami kerugian dan tidak lagi
beternak akibat adanya kematian pada ternaknya.
Sapi sehat
biasanya ditandai dengan keadaan dalam tubuh ternak tersebut berfungsi dengan
baik. Kondisi dimana aliran cairan di dalam tubuhnya berfungsi baik dalam
mendukung penyusunan sel - sel penting di dalamnya. Dengan rutin memperhatikan
keadaan sapi serta lingkungan dan cepat tanggap niscaya sapi akan selalu sehat
dan normal.
Beragam
faktor dapat mempengaruhi kesehatan sapi. Namun diantara beragam faktor
tersebut, lingkungan dan penularan merupakan faktor yang paling banyak membuat
ternak sapi terserang penyakit. “ Mencegah lebih baik daripada mengobati “,
itulah yang harus digaris bawahi. Untuk faktor lingkungan, layak diperhatikan
keadaan kelembaban kandang, kebersihan lantainya, posisi ventilasi dan aliran
udara, apakah sinar matahari pagi masuk dengan baik ke dalam kandang atau
tidak. Pakan juga merupakan salah satu penyebab sapi terserang penyakit, oleh
karenanya prosentase dan keseimbangan pakan layak dipertimbangkan dengan
matang.
Lengah pada
salah satu hal diatas, maka potensi keuntungan juga akan berkurang karena
pengobatan penyakit pada ternak sapi tidak semudah yang dibayangkan, apalagi
jika terlambat sapi bisa mati. Untuk mencegah semua kemungkinan diatas, kontrol
yang ketat dan pengecekan setiap hari diperlukan.
Berikut ini
adalah beberapa jenis penyakit pada sapi perah dan sapi potong serta cara
pengobatan dan pencegahannya.
PENYAKIT
ANTHRAX
Penyakit
antrax adalah jenis penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menular pada
manusia. Biasanya kategori penyakit seperti ini disebut zoonosis. Penyakit
ini disebabkan oleh bakteri Bacillus Anthracis yang masuk ke dalam tubuh
melalui pakan dan air minum. Selain melalui pakan dan air minum yang tidak
bersih, bakteri antrax bisa masuk ke dalam tubuh sapi lewat tanah yang tercemar
bakteri dan masuk melalui pernafasan atau luka pada sapi. Bakteri antrax adalah
bakteri yang daya tahannya luar biasa, disinfektan dan panas terkadang tidak
mampu melawan bakteri ini. Penyebarannya juga sangat cepat apabila sapi
tersebut kurang makan dan kelelahan, apalagi saat musim panas. Penyakit ini
bisa menyerang semua sapi dari berbagai tingkatan umur dan bisa menular kepada
manusia.
Bila sapi
sudah terkena antrax, sebaiknya manusia tidak mendekat dan harus berhati - hati
dalam penanganannya. Bakteri dapat menular pada manusia melalui luka,
pernafasan (jika menghirup bulu sapi yang terserang).
-
Ciri dan
Gejala umum Antrax pada sapi adalah sebagai berikut :
- Sapi demam, lemah dan mudah jatuh/ambruk
- Radang pada bagian limpa dan akhirnya sapi menjadi diare
- Banyak pendarahan di beberapa bagian tubuh, biasanya berwarna hitam (pada lubang hidung dan mulut, pori - pori dan pada lubang anus sapi)
- Nafas tersengah – sengah
- Pembengkakan pada bagian bawah perut
- Bila sudah akut, sapi akan mati mendadak
-
Pencegahan
dan Pengobatan Penyakit Antrax pada sapi :
- Vaksinasi spora avirulen secara berkala tiap tahun pada sapi yang belum terkena
- Pengecekan, pembersihan dan karantina jika pada suatu daerah sudah terkena antrax
- Jangan memberi makan sapi dengan akarnya, biasanya hijauan. Berikan rumputnya saja
- Jangan sering - sering kontak fisik dengan ternak jika tidak benar - benar darurat
- Jika sapi sudah terkena, berikan antibiotik dengan spektrum luas seperti Penisilin G, Oxytetracyclin, Streptomycin
- Hewan yang sudah mati jangan dibedah, jangan memegang langsung bagian luka. Langsung kubur saja bila perlu bakar bangkainya.
PENYAKIT
SURRA
Penyakit
surra merupakan penyakit parasit yang disebabkan oleh protozoa Trypanosoma
evansi. Parasit ini hidup dalam darah induk semang dan memperoleh glukosa
sehingga dapat menurunkan kadar glukosa darah induk semangnya. Menurunnya
kondisi tubuh sapi akibat cekaman misalnya stress, kekurangan pakan, kelelahan,
kedinginan dan sebagainya merupakan faktor yang memicu kejadian penyakit ini.
Penularan terjadi secara mekanis dengan perantaraan lalat penghisap darah
seperti Tabanidae, Stomoxys, Lyperosia, Charysops dan Hematobia serta
jenis arthropoda yang lain seperti kutu dan pinjal.
Penyakit
surra sering menyerang sapi pada musim hujan dimana kondisi kekebalan sapi
sering turun dan melemah . Beberapa kasus bahkan dapat menewaskan ternak
terutama kerbau.
-
Ciri Dan
Gejala Umum Penyakit Surra pada sapi adalah sebagai berikut:
- Gerakan sapi menjadi tidak aturan (sempoyongan, jalan berputar putar/mubeng) jika sudah parah sering kejang – kejang
- Selaput lendir menguning
- Tidak ada nafsu makan dan bulu rontok
- Demam dan cepat lelah
-
Pencegahan
Dan Pengobatan Penyakit Surra pada sapi :
- Penyemprotan insektisida di kandang ternak (biasanya sejenis asuntol) untuk mencegah datangnya serangga penghisap darah.
- Hindarkan kandang sapi dari tempat yang rawan menjadi sarang serangga (parit dan tempat lembab)
- Sisa - sisa pakan ternak jangan sampai membusuk di kandang
- Bila sapi luka, jangan sampai dibiarkan infeksi dan menjadi makanan bagi lalat
- Karantina sapi yang sakit dan berikan obat berupa atocyl maupun artosol, namun dalam penggunaannya hendaknya melalui konsultasi dengan dokter hewan setempat
PENYAKIT
KUKU BUSUK
Seperti
namanya, penyakit kuku busuk berkembang di bagian kuku sapi. Sering disebut
sebagai penyakit Foot Rot (Pembusukan kaki/kuku).
Kuman fusiformis masuk ke dalam celah kuku sapi dan berkembang
disana, bahkan daya tahan kuman tersebut semakin lama jika berada di dalam kuku
sapi. Penyebab masuknya kuman ini adalah dimana kuku sapi terluka akibat
hantaman benda keras di tempat yang kotor dan akhirnya kuman masuk dan
berkembang pesat. Jika dibiarkan, kuman ini akan berkembang menjadi penyakit
yang melumpuhkan sel - sel di telapak kaki sapi hingga sapi tidak dapat
berjalan.
-
Ciri dan
Gejala Umum Penyakit Kuku Busuk pada sapi :
- Celah kuku dan tumit terlihat membengkak
- Keluar cairan kuning dan berbau busuk pada bagian kuku
- Mengelupasnya selaput pada bagian kuku diakibatkan matinya jaringan sel pada bagian tersebut
- Sapi terlihat pincang saat bergerak dan kesakitan
-
Pencegahan
dan Pengobatan Kuku Busuk pada Sapi :
- Jaga kebersihan kandang sehingga bakteri dan kuman sulit berkembang
- Sering periksa kebersihan kuku sapi
- Jika sudah terserang, segera rendam kaki yang terserang dengan larutan formalin sebanyak 10%
- Untuk pengobatan dengan suntik, usahakan kaki sapi tetap kering dan disuntikkan larutan sulfat beserta antibiotik sesuai saran dokter hewan
PENYAKIT
KEMBUNG PERUT (BLOAT)
Penyakit
kembung perut disebabkan oleh macetnya saluran gas dalam tubuh sapi, akibatnya
pencernaan tidak lancar dan bagian perut rumen membesar. Ini dapat dilihat dari
bagian perut sapi sebelah kiri, apabila sapi kembung pasti akan terlihat
membesar. Penyakit kembung perut yang diderita sapi, dapat menyebabkan kematian
karena struktur organ sapi yang unik. Dimana pada sapi, jantungnya terletak
disebelah kanan perut, bukan dibagian dada seperti halnya manusia. Hal tersebut
akhirnya menyebabkan jantung sapi terhimpit oleh angin dan asam lambung saat
menderita kembung. Karena kembung yang terjadi, mendesak dan mengakibatkan
perut sapi membesar kesamping. Kematian pada sapi yang menderita kembung
perut, biasanya rentan terjadi karena ketidaktahuan dan salah penanganan oleh
peternak. Saat sapi mengalami kelumpuhan dengan perut yang kembung, banyak
peternak yang memposisikan sapi mereka telentang. Hal itu menyebabkan, jantung
sapi terhimpit dengan lebih cepat.
Penyebab
utama sapi terserang kembung adalah rumput - rumputan yang basah, kurang
berserat. Oleh karenanya seleksi hijauan mutlak diperlukan dan berikan
presentase hijauan jenis leguiminose maksimal lima puluh persen.
-
Ciri dan
Gejala Umum Penyakit Kembung Perut / Bloat pada sapi:
- Perut bagian kiri membesar karena gas tidak dapat keluar
- Pernafasan terganggu karena organ pernafasan ditekan oleh membesarnya rumen
- Gerakan kurang lincah dan sering terjatuh
- Dalam kondisi parah, hewan bisa lumpuh dan mati
-
Pencegahan
dan Pengobatan Kembung Perut pada sapi :
- Jangan biasa memberikan pakan rumput yang masih basah, terutama di pagi hari
- Kurangi prosentase pemberian leguminose hijauan
- Jerami kering berikan di pagi hari sebelum memakan hijauan jenis lain
- Usahakan ternak banyak bergerak sehingga mengurangi gas pada lambung
- Cara pengobatan yang biasa diberikan adalah anti bloat yang mengandung dimethicone dan minyak nabati yang berasal dari kacang tanah. Minyak nabati bisa disuntikkan pada sapi yang terkena bloat
- Konsultasikan pada dokter hewan untuk penggunaan obat yang tepat
PENYAKIT
DEMAM
Demam ini
umum disebut demam 3 hari. Istilah kedokterannya adalah BOVINE EPHEMERAL
FEVER (BEF). Penyebab demam BEF ini adalah gigitan lalat Cullicoides
sp dan nyamuk Culex Sp. Penyakit ini tergolong mudah diatasi dan
tidak menular terutama bagi manusia.
-
Ciri dan
Gejala Umum Penyakit Demam (BEF) pada sapi adalah :
- Sapi terlihat lemah dan lesu
- Sapi demam tinggi dan terkesan pincang
- Susah bergerak dan berdiri
- Sesak dan gemetaran
- Timbul cairan pada bagian hidung dan mata ternak
- Nafsu makan menurun
- Pada sapi perah, produksi susu akan menurun
-
Pencegahan
dan Pengobatan Demam pada sapi :
- Lingkungan yang bersih
- Penggunaan insektisida pada kandang
- Berikan obat penurun panas dan usahakan sapi banyak minum air
- Obat tradisional bagi BEF adalah pemberian gula merah dan garam dapur dan diminumkan pada sapi.
- Tetap konsultasi pada dokter hewan untuk lebih baiknya.
- Daging boleh dipotong dan dikonsumsi
PENYAKIT
INGUSAN (MALIGNANT CATHARRAL FEVER)
Penyakit ini
ditularkan melalui virus Gamma Herpesvirinae dan penularan virus dari
ternak jenis domba. Biasanya menyerang sapi yang sering digembalakan bercampur
dengan ternak lain seperti domba dan kambing. Biasanya domba yang sudah
terserang tidak menunjukkan gejala apapun, tetapi meninggalkan virus tersebut
melalui bekas pakan yang telah dikunyah dan dimuntahkan kembali. Sapi yang
memakan bekas makanan tersebut akan dapat terkena penyakit ingusan.
-
Ciri dan
Gejala Umum Penyakit Ingusan pada sapi biasanya adalah :
- Timbul cairan pada bagian hidung dan mata ternak, lama kelamaan akan berubah dari encer menjadi lebih kental
- Ternak mulai terlihat meneteskan air liur
- Bagian moncong kering dan terkadang keluar nanah
- Ternak terdengar sulit bernafas dan gemetar
- Bagian mata terlihat keruh dan cenderung memutih
- Jika sudah parah kulit ternak seperti terkelupas
- Sapi berjalan sempoyongan dan lemah, jaringan tubuh rusak dan sapi terlihat kurus
- Jika dibiarkan maka sapi akan lumpuh total dan mati
-
Pencegahan
dan Pengobatan Penyakit Ingusan pada sapi :
- Jangan sering menggembalakan sapi bersamaan dengan domba atau kambing
- Jauhkan kandang sapi dari kandang domba yang baru datang dan belum divaksinasi
- Kontrol kebersihan pakan yang akan dikonsumsi oleh sapi
- Jaga kebersihan dan sanitasi kandang
- Pisahkan dan karantina sapi yang terserang
- Usaha yang bisa kita lakukan adalah dengan pencegahan infeksi dengan antibiotik sehingga gejala tidak meluas
- Penyakit ini belum ada obat yang mampu menghilangkan secara keseluruhan, namun dapat hilang sendiri jika penanganan kita cepat dan sapi dipelihara dengan baik
- Usahakan penanganan secara langsung setelah terlihat gejala ringan, biasanya 4 hari setelah terserang sapi akan semakin memburuk
- Konsultasikan pada dokter hewan terkait pemakaian obat. Ingat, obati secara langsung setelah terlihat gejala ingusan, jangan terlambat.
- Ternak yang mati tetap dapat dipotong dan dikonsumsi, namun bagian yang terinfeksi harus dibuang.
PENYAKIT
KUDIS (SCABIES)
Penyakit
Kudis (Scabies) merupakan penyakit zoonoisis dan dapat menular pada
manusia. Biasanya disebabkan oleh alat dan kandang yang kotor. Kotoran tersebut
terkadang mengandung tungau sarcoptes scabei. Ternak sapi yang sehat
biasanya tertular jika sudah terjadi kontak langsung dengan sapi yang terkena
skabies. Biasanya sapi yang terserang skabies terkesan seperti ternak yang
gatal - gatal.
-
Ciri dan
Gejala Umum Penyakit Scabies pada sapi adalah :
- Sapi sering menggigit bagian tubuhnya
- Terkadang menggosok - gosokkan badannya pada kandang (seperti menggaruk - garuk)
- Bulu rontok dan nanah mulau muncul pada bagian tubuh
- Karena ini adalah penyakit kulit sapi, akan timbul kerak berwarna abu - abu pada bagian tubuh sapi dan kulit terkesan kaku
-
Pencegahan
dan Pengobatan Penyakit Skabies pada sapi :
- Kandang usahakan berjauhan dengan rumah tinggal
- Aliran udara dan sanitasi kandang usahakan bagus
- Usahakan kandang sapi kering dan selalu bersih
- Hewan yang terdiagnosa skabies harus dipisahkan dan dikarantina
- Pengobatan yang aman biasanya dengan pemberian minyak kelapa dicampur dengan kapur barus kemudian gosokkan pada kulit yang terkena.
- Serbuk belerang, dicampur dengan kunyit dan minyak kelapa yang sudah dipanaskan, gosokkan pada kulit sapi. Bisa juga digosok dengan air tembakau.
- Sapi yang mati setelah terkena skabies tetap dapat dikonsumsi, hanya saja buang bagian yang terkena tungau. Sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter hewan.
PENYAKIT
CACINGAN (HELMINTHIASIS)
Penyakit
cacingan merupakan penyakit yang paling sering menyerang ternak sapi yang
dipelihara secara tradisional dan tergolong penyakit yang mudah ditangani
tergantung dengan banyak/sedikit-nya cacing dalam tubuh, jenis cacing yang
menyerang (cacing hati, cacing pita, cacing gilig/nematoda)dan penanganan.
Jenis cacing yang menyerang sapi sebenarnya sangat banyak jenisnya. Namun yang
paling sering menyerang adalah jenis cacing hati dan cacing pita, biasanya
disebabkan oleh kondisi pakan yang tidak bersih / mengandung larva cacing. Biasanya
pada rumput hijauan. Proses pengobatan biasanya dilakukan dengan melumpuhkan
cacing sehingga cacing yang mati tersebut akan ikut keluar melalui kotoran
sapi.
-
Ciri dan
Gejala Umum Penyakit Cacingan pada sapi adalah:
- Sapi tidak nafsu makan
- Sapi terlihat kurus dari hari ke hari
- Susah buang air besar / tidak teratur
- Diare berkepanjangan dan mencret
- Gerakan melemah dan mata sayu
- Nafas terengah – engah
- Hidung dan mulut mulai kering
-
Pencegahan
dan Pengobatan Penyakit Cacingan pada sapi:
- Usahakan kandang tidak sering lembab
- Jangan terlalu sering menggembalakan sapi karena kita tidak bisa mengontrol kebersihan rumput yang dikonsumsi oleh sapi
- Sisa pakan di kandang jangan dibiarkan terlalu lama, segera buang atau olah menjadi pupuk tanaman
- Berikan obat cacing secara rutin dan berkala (biasanya dua bulan sekali)
- Obat yang biasanya digunakan oleh dokter hewan adalah dalam jenis benzimidazol, Imidathiazol dan Avermectin (konsultasi dengan dokter hewan sebelum menggunakan)
- Pengobatan tradisional dengan pemberian daun / buah nanas. Terutama untuk melumpuhkan cacing nematoda. Untuk cacing lainnya, bisa diberikan bawang putih karena sangat efektif dan tidak terdapat efek samping.
PENYAKIT
NGOROK (SEPTICHAEMA EPIZOOTICA)
Penyakit
ngorok adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan sapi yang berusia muda
(umur 6-24 bulan). Penyakit ini disebabkan oleh bakteri PastureIla multocida.
Bakteri ini biasanya menyerang sapi yang baru mengalami perjalanan jauh.
Penularan penyakit terjadi melalui makanan dan minuman yang tercemar bakteri.
-
Ciri dan
Gejala umum Penyakit Ngorok pada sapi adalah sebagai berikut:
- Membengkaknya kulit kepala dan selaput lendir lidah disertai warna merah dan kebiruan
- Membengkaknya leher, anus, dan vulva; paru-paru meradang
- Selaput lendir usus dan perut masam serta berwarna merah tua
- Sapi mengalami demam dan sulit bernapas sehingga terdengar mengorok.
- Dalam keadaan sangat parah, sapi akan mati dalam waktu antara 12-36 jam.
-
Pencegahan
dan Pengobatan Penyakit Ngorok pada sapi:
- Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan memberikan vaksinasi anti-SE, setiap 6 bulan sekali.
- Pengobatannya dapat dilakukan dengan memberikan antibiotika atau sulfa.
PENYAKIT
DIARE
Diare
merupakan sebuah kata umum yang digunakan untuk menggambarkan keadaan sapi yang
mengalami sakit mencret. Diare pada ternak khususnya sapi bukan merupakan
sebuah penyakit, tapi lebih merupakan tanda atau gejala klinis dari sebuah
penyakit yang lebih komplek yang bisa disebabkan oleh berbagai hal. Pada
dasarnya diare adalah sebuah gejala klinis yang menunjukkan adanya perubahan
fisiologis atau patologis di dalam tubuh terutama saluran pencernaan. Penyebab
penyakit diare pada sapi adalah perubahan fisiologis misalnya perubahan
lingkungan ternak, meliputi perubahan pakan, perpindahan ternak, perubahan
cuaca, dan pergantian pemeliharaan.
-
Ciri dan
Gejala umum Penyakit Diare pada sapi :
- Feses lembek sampai cair, berwarna gelap/kehitaman, berbau busuk, kadang disertai lendir, bercak darah/segmen cacing yang keluar dari lubang anus
- Tubuh terlihat kurus, pucat, lemah dan lesu
- Dari mata dan hidung keluar eksudat / lendir
- Bulu kasar, kaku dan rontok
- Nafsu makan menurun
- Merejan/merintih
- Punggung melengkung
- Jalan sempoyongan atau bahkan sampai ambruk
-
Pencegahan
dan Pengobatan Penyakit Diare pada sapi:
- Tidak melakukan perubahan yang mendadak dalam hal pakan, perpindahan lokasi kandang dan sebagainya agar ternak tidak stres
- Bersihkan dan desinfeksi lingkungan kandang.
- Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang maka diberikan cairan elektrolit terutama air, bikarbonat, sodium dan potassium atau larutan garam agar tidak terjadi dehidrasi yang lebih lanjut.
- Minta saran dokter atau mantri hewan mengenai vaksinasi atau perawatan kesehatan yang dapat diberikan
PENYAKIT
BRUCELLOSIS
Brucellosis
adalah infeksi kronis (menahun), terutama pada sapi dan kerbau yang menyerang
organ reproduksi dan menyebabkan keguguran. Penyakit Brucellosis juga adalah
jenis penyakit menular. Penularan pada antar ternak terjadi melalui saluran
pencernaan, saluran kelamin, saluran selaput lender, kulit yang luka, kotoran
dan air seni hewan yang terinfeksi dan reruntuhan cairan sisa-sisa abortus dari
hewan terinfeksi.
-
Ciri dan
Gejala umum Penyakit Brucellosis pada sapi :
- Keguguran pada bulan ke 5-8 kebuntingan
- Mengeluarkan cairan vaginal yang bersifat infeksius dan berwarna keruh
- Pada sapi jantan memperlihatkan gejala epididimis dan orchitis (infeksi pada epididimis dan testis)
-
Pencegahan
dan Pengobatan Penyakit Brucellosis pada sapi:
- Tindakan sanitasi, antara lain : sisa abortus dihapus hamakan, fetus dan placenta dibakar, hindarkan perkawinan antara pejantan dengan betina yang mengalami keluron, anak-anak hewan yang lahir dari induk menderita brucellosis sebaiknya diberi susu dari induk yang bebas brucellosis, hewan penderita pada sapi perah dilaksanakan pemotongan bersyarat, dan peralatannya harus dicuci dan dihapus hamakan, ternak pengganti jangan segera di masukkan
- Ternak pengganti yang tidak punya sertifikat bebas brucellosis dapat dimasukkan bila setelah diuji serologis negatif. Sedangkan yang mempunyai sertifikat bebas brucellosis dilakukan uji serologis dalam selang waktu 60 sampai 120 hari setelah dimasukkan dalam kelompok ternak.
- Pengawasan lalu lintas ternak dilakukan secara seksama
- Belum ada obat efektif untuk Brucellosis
PENYAKIT
RADANG PAHA
Radang paha
atau Black Leg adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh
infeksi bakteri CL. Chauvoei pada sapi yang berakibat
kepincangan dan radang yang hebat pada bagian paha. Kejadian penyakit radang
paha di Indonesia pertama kali dilaporkan di Subang pada tahun 1907.
Daerah endemik radang paha di Yogjakarta, Surakarta dan Madiun.
Penularan penyakit terjadi melalui spora yang termakan oleh hewan dan biasanya
menyerang sapi muda umur 8-18 bulan.
-
Ciri dan
Gejala umum Penyakit Radang Paha pada sapi :
- Pada pangkal kaki belakang yang terserang dengan gejala awal pincang diikuti terbentuknya peradangan di bagian atas kaki yang meluas secara cepat.
- Jaringan yang terserang jika diraba berkrepitasi yang disebabkan penumpukan gas di bawah kulit.
- Timbul demam yang tinggi dan pernafasan meningkat, hewan terdengar mendengkur dengan gigi gemertak.
- Kematian terjadi mendadak antara 1-2 hari setelah timbul gejala serta dapat terjadi pendarahan pada hidung dan dubur.
-
Pencegahan
dan Pengobatan Penyakit Radang Paha pada sapi:
- Pengendalian dan pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi masal di daerah tertular setiap tahun untuk umur 6 bulan sampai 3 tahun.
- Pengobatan hewan sakit dapat dilakukan dengan suntikan penisilin dosis besar.
- Hewan yang mati karena radang paha dilarang dipotong untuk dikonsumsi dagingnya.
- Bangkai dimusnahkan, kandang serta peralatan disucihamakan dengan desinfektan.
PENYAKIT
BOTULISME
Botulisme
atau Lamziekti adalah penyakit pada ternak sapi yang disebabkan oleh
toksin yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium Botulinum yang
memperbanyak diri dalam jaringan yang membusuk. Bakteri ini membentuk spora dan
tahan hidup bertahun-tahun dalam tanah dan bersifat anaerobik. Sapi yang
terinfeksi mengalami kelumpuhan total otot gerak. Bakteri Cl. Botulinum terdapat
dimana-mana di Indonesia dan terjadinya infeksi tergantung oleh faktor
predisposisi seperti tidak sengaja termakan atau terminum. Penularan penyakit
terjadi melalui toksin dalam pakan atau air yang tercemar oleh bakteri.
Kejadian botulisme sering terjadi pada sapi yang kekurangan fosfor karena hewan
yang kekurangan fosfor cenderung mengunyah tulang yang dijumpai di
pengembalaan. Apabila tulang tersebut berasal dari hewan pembawa kuman maka
akan terjadi intoksikasi.
-
Ciri dan
Gejala umum Penyakit Botulisme pada sapi :
- Terjadinya kelumpuhan total secara perlahan
- Toksin menyerang sistem syaraf dan menyebabkan sapi sempoyongan, kesulitan menelan, ngiler dan mata terbelalak
- Kelumpuhan terjadi pada lidah, bibir, tenggorokan, kaki dan disusul kelemahan umum.
-
Pencegahan
dan Pengobatan Penyakit Botulisme pada sapi :
- Pencegahan dilakukan dengan pemusnahan karkas dan vaksinasi dengan toksoid tipe C dan D
- Hewan yang mati karena botulisme dilarang dipotong untuk dikonsumsi dagingnya. Bangkai dimusnahkan, kandang serta peralatan disucihamakan dengan desinfektan.
DAFTAR PUSTAKA :
Dody Misa
http://dodymisa.blogspot.co.id/2015/06/jenis-jenis-penyakit-pada-sapi-dan-cara.html#ixzz4PTbwc6DU
Dody Misa
http://dodymisa.blogspot.co.id/2015/06/jenis-jenis-penyakit-pada-sapi-dan-cara.html#ixzz4PTbwc6DU
Sumber Dari:dody-misa.2017.jenis-jenis-enyakit-pada-sapi.http://dodymisa.blogspot.com/2015/06/jenis-jenis-penyakit-pada-sapi-dan-cara.html#ixzz4PTbwc6DU.akses02-01-2017
Komentar
Posting Komentar